DIVISI, PENDIDIKAN, DAN PRODUKSI PENERBIT IKAPI DKI JAKARTA (2)

Pendahuluan

Ini merupakan tulisan kedua dari tiga tulisan. Bagian ini memaparkan penelitian mengenai Divisi, Pendidikan, Keterampilan Karyawan, dan Produksi Penerbit anggota Ikapi DKI Jakarta. Penelitian berlangsung di Jakarta selama Mei sampai Juni 2008. Selama dua bulan, 121 penerbit Ikapi DKI Jakarta yang menjadi sampel dihubungi melalui telepon, fak, dan langsung ke lapangan. Namun, hasil yang diperoleh dari 121 sampel itu kurang memadai.  Karena itu, sampel cadangan pun digunakan dalam penelitian ini untuk mencukupi sampel yang ditetapkan sampai pada batas waktu akhir pengumpulan data, 30 Juni 2008.  Alhasil, 52 sampel diperoleh dan jumlah ini masih dapat dianggap representatif untuk mengestimasi populasi yang berjumlah 220 penerbit. Jadi, total sampel adalah 23,63% dari populasi.

1. Divisi, Pendidikan, dan Keterampilan Karyawan

Bagian ini memaparkan segi-segi  organisasi dan sumber daya manusia dari penerbit Ikapi DKI Jakarta, mencakup divisi-divisi atau bagian-bagian yang terdapat dalam organisasi mereka, jumlah karyawan, keterampilan, dan tingkat pendidikan mereka.

Table 1. Rata-rata Jumlah Divisi/Departemen dan Karyawan Anggota Ikapi DKI Jakarta

No. Keterangan N Sum Mean
1 Jumlah Divisi 47 192 4
2 Karyawan 51 1978 39

Tabel  1 memperlihatkan,  seluruh divisi yang terdapat di 47 penerbit  anggota Ikapi DKI Jakarta ada 192 divisi, rata-rata 4 divisi  untuk tiap penerbit. Sedangkan  total karyawan mereka 1978 orang,  rata-rata 39 orang karyawan untuk setiap penerbit.  Karena itu, jumlah rata-rata karyawan per divisi untuk tiap penerbit ada 10 karyawan. Berdasar perhitungan ini, bila pada Juli 2007 ada 309 penerbit terdaftar sebagai anggota Ikapi DKI Jakarta, dapat diestimasi: pada tahun tersebut, ada 1.236 divisi di seluruh penerbit dan terdapat 12.051 karyawan yang mencari nafkah di penerbit Ikapi DKI Jakarta.

Table 2. Rangking Divisi/Departemen pada Penerbit  Anggota Ikapi DKI Jakarta

No. Divisi f %
1 Pemasaran 44 23.28
2 Administrasi dan Keuangan 42 22.22
3 Ekspedisi 41 21.69
4 Redaksi 17 8.99
5 Produksi 15 7.94
6 Desain Grafis 7 3.70
7 Personalia 7 3.70
8 Lain-lain 16 8.47
Jumlah 189 100.00

Ada pun divisi-divisi yang terdapat pada tiap penerbit dapat digambarkan sebagai mana tabel  2. Berdasar divisi tertinggi: Divisi pemasaran menempati rangking pertama.  Artinya, hampir setiap penerbitan memiliki divisi ini, begitu juga divisi administrasi dan keuangan dan divisi ekspedisi. Divisi-divisi seperti redaksi, produksi, dan desain grafis tampak tidak begitu memperoleh perhatian para penerbit.  Sedangkan keterampilan-keterampilan mereka, tergambarkan dalam  tabel  3 berikut:

Table 3. Rangking Keterampilan Karyawan Penerbit Anggota Ikapi DKI Jakarta

No. Keterampilan f %
1 Pemasaran 47 18.43
2 Keredaksian 40 15.69
3 Administrasi dan Keuangan 39 15.29
4 Desain Grafis 36 14.12
5 Komputer 34 13.33
6 Manajemen 20 7.84
7 Ekspedisi 8 3.14
8 Produksi 8 3.14
9 Lain-lain 23 9.02
Jumlah 255 100

Keterampilan yang paling banyak dimiliki para karyawan di penerbit-penerbit anggota Ikapi DKI Jakarta adalah keterampilan dalam bidang pemasaran, disusul keredaksian, dan keterampilan di bidang administrasi dan keuangan.  Keterampilan-keterampilan di bidang disain grafis, komputer, dan manajemen tampak menempati urutan yang lebih rendah dari pada tiga bidang tersebut.

Bila membandingkan rangking keterampilan para karyawan dengan rangking divisi yang ada  pada tabel 2, tampak tiga keterampilan teratas sejalan dengan divisi yang ada pada penerbit anggota Ikapi DKI Jakarta, namun tidak semua keterampilan mereka diorganisir dalam suatu divisi atau departemen. Misal, keterampilan komputer dan manajemen. Dua keterampilan ini tidak ada divisinya.  Selain itu, beberapa keterampilan, walau dimiliki karyawan, antara lain disain grafis dan produksi, hanya sedikit penerbit menjadikanya sebagai satu divisi.

Table 4. Rangking Pekerjaan yang Di-Outsourcing Penerbit Ikapi DKI Jakarta

No. Bidang Pekerjaan Keterangan f %
1 Desain Desain Cover, layout, ilustrasi 34 50,00
2 Keredaksian Terjemahan, editing 16 23,52
3 Produksi Percetakan, setting 10 14,70
4 Lain-Lain 8 11.76
Jumlah 68 100

Menimbang hal tersebut, karena keterampilan yang paling banyak mereka miliki berhubungan dengan pemasaran, keterampilan ini tidak perlu diperdalam dan diberikan kepada mereka lagi. Lebih baik memberikan masukan keterampilan lain yang kurang begitu mereka perhatikan, antara lain: desain grafis, komputer, manajemen, dan seterusnya. Sebagai mana tampak pada tabel  4, pekerjaan-pekerjaan yang banyak di-outsourcing-kan juga adalah bidang desain: cover, layout, dan ilustrasi, bidang keredaksian, dan produksi.

Table 5. Pendidikan Karyawan Penerbit Anggota Ikapi DKI Jakarta

No. Pendidikan Keterangan f % f %
1 Sarjana S-2 47 2.38 535 27.05
S-1 488 24.67
2 Diploma D-3 218 11.02 297 15.02
D-2 28 1.42
D-1 51 2.58
3 Menengah SMA 932 47.12 1146 57.94
Tidak Tamat SMA 214 10.82
Jumlah 1978 100.00 1978 100.00

Total karyawan di 51 penerbit IKAPI DKI Jakarta 1978 orang atau  rata-rata 39 orang untuk setiap penerbit.  Berdasar pendidikan mereka, sebagian besar, 57,94% berpendidikan sekolah menengah atas, itu pun 47%  tamatan SMA dan 10,82% tidak tamat SMA. Yang lulusan sarjana, hanya 27,05%. Karena itu, tingkat pendidikan sebagian besar para karyawan yang bekerja di penerbit-penerbit anggota Ikapi DKI Jakarta masih tergolong rendah.

Sejalan dengan pemberian masukkan pada mereka dalam hal beberapa keterampilan, lebih baik jika peningkatan keterampilan itu disertai dengan pendidikan yang juga bersifat formal. Tidak hanya sebatas pelatihan-pelatihan secara parsial. Pencarian sumber-sumber dana untuk  beasiswa kepada mereka dan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan akan sangat memberi kemudahan, terutama untuk menyusun program-program pendidikan khusus.

2. Judul, Halaman, dan Oplah

Bagian ini memaparkan produksi buku penerbit Ikapi DKI Jakarta dari segi rata-rata judul per tahun, rata-rata halaman untuk setiap judul per tahun dan rata-rata oplah tiap judul per tahun. Gambaran ini menunjukkan tingkat produktivitas para penerbit Ikapi DKI Jakarta dan juga dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Table 6. Rata-rata Judul, Halaman, dan Oplah per Judul yang Diterbitkan Ikapi DKI Jakarta per Tahun

No. Keterangan N Min Max Sum Mean
Rata-rata Judul Per Tahun
1 Jumlah Judul 2005 45 1 1651 3340 74
2 Jumlah Judul 2006 45 1 1657 3657 81
3 Jumlah Judul 2007 48 1 1879 4343 90
4 Rata-rata Judul per tahun 50 0 1729 3780 76
Rata-rata Halaman Per Judul Per Tahun
1 Rata-rata Hal. Per Judul 2005 42 20 7918 17899.5 426
2 Rata-rata Hal. Per Judul 2006 41 54 15442 25019 610
3 Rata-rata Hal. Per Judul 2007 41 32 9888 19224 469
4 Rata-rata Hal. Per Judul per tahun 46 32 754 10568 230
Rata-rata Oplah Per Judul Per Tahun
1 Rata-rata Oplah Per Judul 2005 42 1000 53750 319494 7607
2 Rata-rata Oplah Per Judul 2006 42 1000 65000 318181 7576
3 Rata-rata Oplah Per Judul 2007 48 1000 89500 388514 8094
4 Jumlah Rata-rata Oplah Per Judul  per tahun 49 1000 69417 363341 7415

Setiap penerbit Ikapi DKI Jakarta tampak menerbitkan rata-rata 76 judul per tahun. Dalam tiga tahun terakhir ini, judul-judul yang mereka terbitkan  terus meningkat.  Berdasar perhitungan itu, bila pada Juli 2007 ada 309 penerbit terdaftar sebagai anggota Ikapi DKI Jakarta, dapat diestimasi: selama tiga tahun terakhir (2005, 2006, 2007) penerbit Ikapi DKI Jakarta telah menerbitkan paling tidak rata-rata 23.484 judul buku per tahun. Bila rata-rata oplah tiap judul 7415 eksemplar per tahun, dapat diestimasi, selama tiga tahun terakhir itu, penerbit Ikapi DKI telah memproduksi  174.133.860 eksemplar buku.

Berdasar data Intenational Publisher Association Kanada, produksi perbukuan paling tinggi ditunjukan Inggris, mencapai rata-rata 100 ribu judul buku per tahun. Tahun 2000 saja sebanyak 110.155 judul buku. Posisi kedua ditempati Jerman dengan jumlah judul buku pada tahun 2000 mencapai 80.779 judul, dan Jepang 65.430 judul buku. Sementara itu, Amerika Serikat menempati urutan keempat.

Indonesia pada tahun 1997 pernah menghasilkan lima ribuan judul buku. Tetapi, tahun 2002 tercatat hanya 2.700-an judul. Sangat jauh bila dibandingkan dengan produksi penerbitan buku tingkat dunia.  Bandingkan pula dengan Malaysia, dengan penduduk 26 juta jiwa, menghasilkan 10 ribu judul buku per tahun dan  Vietnam dengan penduduk 80 juta jiwa, mampu menerbitkan 15 ribu judul buku per tahun.  Dan, anggota Ikapi DKI Jakarta, dengan penduduk Indonesia sekitar 205 juta penduduk menerbitkan rata-rata 23.484 judul buku per tahun. Jumlah ini tentu sangat kecil dibandingkan dengan Jepang, meski itu data tahun 2000.

3. Level Perusahaan: Besar, Menengah, Menengah Bawah, dan Kecil

Belum ada satu patok untuk menilai suatu penerbit sebagai  perusahaan besar atau perusahaan kecil. Parameternya pun masih dapat diperdebatkan. Namun, suatu standar bukan berarti tidak dapat dibuat. Beberapa parameter yang dianggap relevan digunakan dalam penilaian ini:  Jumlah divisi, karyawan, jumlah judul, halaman, dan oplah per tahun.  Skor keseluruhan hendaklah dipahami dalam batasan parameter-parameter tersebut. Parameter-parameter ini dapat saja dikurangi maupun ditambah dengan parameter lain yang dianggap menentukan. Misal, parameter badan hukum, tadinya hendak disertakan, karena PT dianggap lebih memiliki modal yang besar dari pada CV dan CV lebih memiliki modal besar dari pada yayasan. Namun, perbedaan badan hukum itu, setelah direlasikan dengan judul buku yang diproduksi, secara signifikan ternyata relatif tidak berbeda, maka badan hukum pun tidak disertakan sebagai parameter.

Semua parameter yang digunakan itu diskoring dengan menggunakan Z-Score. Skor Z Ini merupakan salah satu nilai indeks yang, antara lain, bebas dari nilai-nilai ekstrim dan bebas perbedaan satuan ukuran yang digunakan dalam tiap parameter, sehingga mudah untuk diperbadingkan satu sama lain. Dari Z-Score ini kemudian dibuat empat level penerbitan: penerbit besar, penerbit menengah, penerbit menengah bawah, dan penerbit kecil.

Setiap penerbitan digolongkan dalam satu dari empat  level itu dengan kriteria berikut:

  1. Penerbit besar, nilai Z-Score pada angka 1 sampai lebih besar dari 1.
  2. Penerbit menengah, nilai Z-Score pada angka 0 sampai 0,99.
  3. Penerbit menengah bawah, nilai Z-Score pada angka  -0 sampai -0,99
  4. Penerbit kecil, nilai Z-Score pada angka  -1 sampai lebih kecil dari -1

Table 7. Level Penerbit Ikapi DKI Jakarta Berdasar Z-Score

No. Level Penerbit Score Divisi Score Karyawan Score Judul Score Halaman Score Oplah Total Score
f % f % f % f % % f %
1 Besar 2 4,26 5 9.8 2 4 5 10.87 4 8.16 10 19.23
2 Menengah 13 27,66 7 13.73 3 6 12 26.09 6 12.24 6 11.54
3 Menengah bawah 25 53,19 39 76.47 45 90 27 58.7 39 79.59 11 21.15
4 Kecil 7 14,89 0 0 0 2 4.35 0 0 25 48.08
Jumlah 47 100 51 100 50 100 46 100 49 100 52 100

Tabel menunjukkan, dari segi jumlah divisi, hanya ada 4,26% perusahaan yang dapat disebut penerbit besar. Dari segi karyawan hanya 9,80%, dari segi judul 4%, dari segi halaman 10,87%, dan dari segi jumlah oplah, hanya 8,16% yang dapat disebut penerbit besar. Secara keseluruhan, penerbit Ikapi DKI Jakarta lebih banyak berada pada level penerbitan kecil, 48,08%. Hanya 19,23% dapat disebut penerbit besar. (Bersambung)