Skripsi (1): Memulai Skripsi

Semakin hari semakin sulit menyelesaikan skripsi. Jangankan harus memulai, memahami skripsi pun terkadang masih sulit dan tidak jelas. Berikut ini ada pengertian skripsi dan cara untuk mulai memahaminya walau masih terlalu umum.

Pengertian dan Materi Skripsi

  1. Skripsi ialah laporan ilmiah yang merupakan kesimpulan analisis suatu hasil penelitian menyeluruh, bersifat sistematis, yang memberikan jawaban terhadap suatu masalah pokok.
  2. Skripsi, sebagai suatu syarat menempuh ujian untuk memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi, ilmu psikologi, atau ilmu lain, memberikan jawaban terhadap suatu masalah pokok di bidang ilmu komunikasi, psikologi, atau ilmu lain yang membuktikan penulisnya sanggup menerapkan ilmu-ilmu yang dimiliki ke dalam kehidupan nyata.

Masalah Penelitian

  1. Mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi memilih sendiri masalah pokok skripsi sesuai dengan disiplin ilmunya. Masalah pokok skripsi mengandung masalah-masalah yang terjadi dalam bidang Ilmu Komunikasi meliputi: Ilmu Jurnalistik, Ilmu Hubungan Masyarakat atau Ilmu Penerangan. Masalah pokok yang terjadi dalam bidang psikologi meliputi, antara lain, psikologi klinis, psikologi sosial, psikologi pendidikan, atau psikologi iondustri dan organisasi. Begitu juga dengan masalah-masalah yang terjadi bidang ilmu lain, memiliki pembagian-pembagian tertentu.
  2. Seorang mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi memiliki masalah bila ia memiliki pertanyaan: apa, mengapa, bagaimana, dan sampaimana mengenai sesuatu. Pertanyaan-pertanyaan itu pertanda masih ada sesuatu yang tiada diketahuinya karena ada yang diketahui, tapi (a) belum jelas, (b) masih ragu, 9c) belum tuntas, atau (d) belum mendalam.
  3. Usaha awal untuk menimbulkan kesadaran itu ialah dengan memahami teori-teori, konsep-konsep, definisi-definisi, dan variabel-variabel yang ada. Lalu, mengamati gejala empiris yang berhubungan dengan teori-teori, konsep-konsep, definisi-definisi, dan variabel-variabel tersebut.
  4. Upaya berikutnya, menghubungkan (a) teori-teori, konsep-konsep, definisi-definisi, dan variabel-variabel itu dengan gejala empiris yang diperoleh dari hasil pengamatan atau (b) masing-masing gejala hasil pengamatan empiris dihubungkan sehingga terlihat rangkaian hubungan antar gejala. Bisa jadi hanya relasi, bisa juga kausal.
  5. Hasil hubungan pada butir empat itu dapat berbentuk pertanyaan, dapat juga berbentuk rangkaian kalimat pernyataan. Tidak perlu mengemukakan kesenjangan antara Das Sollen dengan Das Sein secara eksplisit. Pertanyaan atau pernyataan itu dapat mengungkapkan: (a) Sesuatu yang belum jelas, karena temuan hanya bersifat eksploratif, sehingga dapat dirumuskan kembali untuk diteliti, (b) Ketidaktahuan mengenai kelanjutan unsur-unsur dari suatu proses komunikasi atau ketidaktahuan dalam memahami unsur-unsur perilaku tertentu, (c) Ketidaktahuan mengenai berlaku tidaknya suatu teori atau temuan hasil penelitian orang lain pada subjek dan atau lokasi yang berbeda.
  6. Perasan dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul atau rangkaian kalimat pernyataan yang muncul dari hasil pertautan teori-teori, konsep-konsep dengan gejala empiris atau hasil hubungan antar gejala tersebut merupakan masalah pokok penelitian.
  7. Setelah merumuskan masalah pokok penelitian, sebaiknya dipikirkan apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti. Pedomannya dapat berasal dari dalam diri sendiri dan dari luar. Dari dalam diri, misal, apakah teori-teori yang dimiliki sudah memadai untuk menjawab masalah pokok pada pembahasan kerangka teori? Dari luar diri, misal, apakah populasinya memungkinkan untuk diteliti ulang? Masalah terakhir ini berkaitan juga dengan subjek penelitian. Misal, ingin meneliti acara dari desa ke desa di TVRI, apakah acara itu masih ada saat akan melakukan penelitian akhir? Termasuk di dalamnya izin penelitian.
  8. Masalah pokok yang dirumuskan itu sebaiknya berasal dari masalah yang dibahas di seminar.
  9. Berpedoman pada masalah pokok penelitian, judul skripsi dirumuskan. Judul skripsi dirumuskan dalam kalimat pernyataan. (MF)