2. Pengertian Psikologi: Ilmu Perilaku

Sejak Wundt, psikologi memang mulai dianggap sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan objek materialnya adalah perilaku. Tapi, perbedaan pendapat terus berlangsung, tidak berhenti dengan kehadiran laboratorium di Leipzig. Sampai sekarang, berbagai definisi yang saling berbeda masih tetap beradu argumentasi karena dasar pemikiran yang berbeda. Clifford T. Morgan, misal, memberi definisi: psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hewan. Boring dan Langefeld memberi definisi yang berbeda, psikologi adalah studi tentang hakikat manusia. Garden Murphy menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan rnakhluk hidup terhadap lingkungan. (Sarwono, 1984:4).

Daftar itu dapat diperpanjang, tetapi definisi-definisi itu pada umumnya sepakat menyimpulkan, obyek studi psikologi adalah perilaku manusia. Objek material psikologi adalah perilaku manusia, bukan perilaku makhluk-makhluk lain. Karena itu, definisi yang dapat menjadi pegangan: psikologi ialah ilmu yang mempelajari perilaku individu dalam hubungan dengan lingkungannya.

Pengertian itu mengandung empat unsur. Pertama, ilmu: unsur ini menjelaskan, psikologi bukan pengetahuan yang teracak dan sembarangan, melainkan pengetahuan yang tersusun rapi secara sistematik, mempunyai sistem, dan memiliki metode tertentu.

Dua, perilaku, yaitu perbuatan-perbuatan manusia, baik terbuka (kasat indera) rnaupun tertutup (tidak kasat indera). Perbuatan yang terbuka dinamakan juga overt behavior, mencakup semua perbuatan yang bisa ditangkap langsung dengan indera seperti melempar, memukul, menyapu, mengemudi, duduk, merokok. Perbuatan yang tidak kasat indera atau covert behavior adalah perbuatan yang harus diselidiki dengan metode atau instrumen khusus karena tidak bisa langsung ditangkap indera, misal, motivasi, sikap, berpikir, beremosi, dan minat.

Tiga, manusia: obyek materiil psikologi adalah manusia maka yang paling berkepentingan dengan ilmu ini adalah manusia. Manusia membutuhkan psikologi di berbagai bidang kehidupan, antara lain, di sekolah, di kantor, dan di rumah. Hewan masih menjadi “obyek” psikologi, namun hanya sebagai pembanding saja untuk mempelajari fungsi-fungsi psikologis yang paling sederhana, yang sulit dipelajari pada manusia.

Empat, lingkungan: dalam definisi di atas yaitu meliputi lingkungan secara fisik, abiotik maupun biotik, lingkungan alamiah maupun buatan dan populasi, komunitas, kelompok maupun ekosistem secara keseluruhan. Termasuk, lingkungan sosial. (Bersambung)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.