Skripsi (2): Proses Penelitian

Kesulitan memulai skripsi biasanya dimulai dari kekacauan tentang pemahaman mengenai skripsi itu sendiri. Skripsi adalah sebuah laporan hasil penelitian. Bukan menggambarkan proses dari suatu penelitian. Jadi, susunan bab demi bab pada skripsi bukan runtunan berpikir dalam suatu proses penelitian. Justeru, bab demi bab itu ditulis secara runtun sebagai laporan setelah penelitian selesai.

Susunan laporan skripsi umumnya sebagai berikut:

  • Latar Belakang
  • Kerangka Teori
  • Metode Penelitian
  • Hasil Penelitian

Proses penelitian umumnya dimulai dari:

  • Teori
  • Hipotesis
  • Observasi
  • Generalisasi
  • Konfirmasi ke Teori (lagi)

Mempelajari teori-teori yang ada merupakan suatu langkah awal yang baik bagi mahasiswa dalam menyiapkan sebuah penelitian di bidang ilmunya. Ia harus mulai berteori, yaitu:

  1. Mahasiswa mulai dengan mencari konsep-konsep yang ia pikirkan. Misal, dibidang ilmu komunikasi, ia tertarik untuk mempelajari berita maka semua definisi tentang berita harus ia cari, ia kumpulkan, dan ia dibaca. Definisi-definisi dan konsep-konsep itu ia telaah, dibandingkan satu persatu, mencermati persamaan dan perbedaannya, barulah disimpulkan.
  2. Setelah itu, barulah ia coba mencari, mengumpulkan, dan membaca variabel-variabel dari (konsep) berita tersebut. Misal, jenis berita, struktur berita, atau nilai berita.
  3. Bila variabel-variabel itu telah ia temukan dan pahami, barulah ia mulai berupaya menghubungkan antara variabel-variabel itu melalui sebuah teori. Bisa hubungan antara dua variabel, bisa juga hubungan antara tiga variabel atau lebih.
  4. Hasilnya adalah sebuah hipotesis.

Karena itu, mulailah dari kerangka teori dahulu. Buatlah hipotesis. Latar belakang yang baik biasanya dibuat setelah (1) kerangka terori dan hipotesis selesai atau (2) setelah hasil penelitian selesai.(MF)